Indonesia English

    Overconfident dan FOMO: Ancaman Terhadap Keuangan Gen Z

     

     

    Generasi Z atau Gen Z merupakan generasi yang mudah beradaptasi dengan teknologi. Dengan mengandalkan teknologi, para Gen Z dapat mengakses berbagai informasi dengan mudah pula. Hal tersebut kemudian memunculkan dua fenomena yang seringkali dihadapi oleh generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini, yaitu overconfident dan fear of missing out (FOMO).

     

    Overconfident merupakan suatu kondisi psikologis dimana seseorang merasa terlalu percaya diri terhadap kemampuannya dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. Sedangkan FOMO adalah perasaan khawatir atau gelisah karena merasa tertinggal dari kesempatan atau pengalaman yang sedang tren.

     

    Kedua fenomena di atas dapat terjadi karena pengaruh dari beberapa faktor, seperti kurang bijak dalam mengolah informasi dari media sosial dan tekanan sosial yang mengarahkan seseorang untuk hidup dengan standar tertentu.

     

    Di media sosial, penggunanya secara terus menerus disuguhkan perilaku gaya hidup yang sedan tren. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, banyak anak-anak muda yang mau tidak mau harus mengikuti gaya hidup tersebut agar tidak dianggap ketinggalan zaman dan disisihkan dalam pergaulan. Pengaruh inilah yang kemudian dapat menimbulkan masalah baru dalam hal keuangan.

     

    Banyak anak-anak muda yang kemudian terjebak dalam hutang karena merasa mampu untuk mengikuti tren, padahal kemampuan finansialnya belum cukup. Hal ini juga terjadi karena kurangnya wawasan gen Z tentang pengelolaan keuangan. Jika tidak ditangani dengan cepat, fenomena ini akan seperti bola salju yang dapat semakin membesar. Lantas bagaimana cara mencegah fenomena tersebut agar tidak menjerat gen Z?

     

    Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh gen Z dalam mengatasi fenomena overconfident dan FOMO:

     

    1. Membatasi Penggunaan Media Sosial

    Penyebab utama dari FOMO adalah paparan terus-menerus tentang kehidupan orang lain melalui media sosial. Solusinya, Gen Z harus mampu mengatur waktu penggunaan media sosial dan fokus pada interaksi sosial di dunia nyata.

     

    2. Menetapkan Fokus Pada Tujuan Hidup

    Mengatasi overconfident dan FOMO dapat dilakukan dengan fokus pada tujuan hidup. Saat kita mempunyai visi yang jelas soal apa yang ingin dicapai, kita tidak akan terpengaruh oleh apa yang orang lakukan atau miliki.

     

    3. Meningkatkan Kesadaran Finansial

    Langkah kunci untuk mengatasi fenomena tersebut adalah dengan menyadari kepentingan mengelola keuangan dengan bijak. Dengan kemampuan yang lebih mendalam tentang keuangan, kita akan lebih siap untuk membuat keputusan yang bijak dan berjangka panjang.

     

    Gen Z harus lebih waspada terhadap dampak perilaku overconfident dan FOMO terhadap keuangan. Dengan meningkatkan literasi keuangan, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan aman untuk masa depan finansial yang lebih stabil.

     

     

     

     

     

     

     

    Dikutip dan diolah dari berbagai sumber