Mari Pecahkan Glass Ceiling di Dunia Kerja
Kesetaraan gender merupakan isu penting dalam dunia kerja, terutama terkait dengan fenomena glass ceiling. Glass ceiling adalah sebuah metafora untuk menggambarkan hambatan tak terlihat yang menghalangi perempuan mencapai posisi kepemimpinan tertinggi di tempat kerja.
Meskipun perempuan telah membuat kemajuan signifikan dalam dunia kerja, banyak dari mereka masih menghadapi bias gender yang menghambat karier mereka. Menurut American Bar Association bahwa lebih dari 80% perempuan pekerja merasa bahwa glass ceiling masih menjadi salah satu hambatan terbesar dalam mencapai puncak karier mereka.
Budaya patriarki bahwa posisi laki-laki lebih tinggi daripada perempuan menjadi salah satu faktor adanya glass ceiling. Saat perempuan mencoba naik ke puncak karier, mereka menghadapi diskriminasi, termasuk stereotip gender, beban ganda antara pekerjaan dan tanggung jawab rumah, dan kurangnya dukungan profesional.
Magdalene, sebagai media online yang berfokus pada isu-isu perempuan telah melakukan riset, salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah banyak guru perempuan yang sudah menikah harus mendapatkan izin dari suami sebelum bisa menjadi kepala sekolah. Kondisi ini sering kali membuat mereka merasa kurang percaya diri untuk mengejar posisi tersebut.
Maka itu, harus ada strategi yang diterapkan bagi perempuan agar dapat memecahkan glass ceiling. Berikut ini upaya yang dapat dilakukan dengan konsisten untuk mencapai puncak karier yang diinginkan:
- Tunjukkan hasil pekerjaan. Bagikan hasil pencapaianmu di media sosial atau portofolio. Hal ini menunjukkan nilai yang kamu miliki kepada atasan.
- Bangun relasi yang luas dan kuat. Luaskan jaringanmu dengan orang lain di bidangmu. Hal ini membuka peluang baru dan membantumu mendapatkan informasi.
- Lakukan yang terbaik. Fokuslah pada pekerjaan dan tunjukkan performa terbaikmu sehingga dapat dipertimbangkan oleh atasan jika ingin naik jabatan.
- Tetapkan target dalam berkarier. Buatlah tujuan yang jelas dan kembangkan keahlian yang kamu butuhkan, sehingga kamu akan lebih siap untuk menghadapi potensi risiko yang akan hadir.
Fenomena glass ceiling masih menjadi tantangan besar bagi perempuan dalam berkarier, namun dengan strategi yang tepat dan dukungan dari organisasi dan pemerintah, hambatan ini bisa diatasi. IMFI tidak hanya memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan karier mereka, tetapi juga menjadi contoh bagaimana perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan adil bagi semua karyawan.
*Dikutip dan diolah dari berbagai sumber