Dikira Kabut, Ternyata Polusi!
Menurut data indeks kualitas udara yang dilansir dari IQAir, selama beberapa pekan terakhir kota-kota di Indonesia masuk ke dalam peringkat teratas kualitas udara terburuk di dunia. Hal ini disebabkan oleh musim kemarau yang panjang, konsentrasi polutan, emisi kendaraan bermotor, dan industri manufaktur.
Apa dampaknya jika sering menghirup udara berkualitas buruk?
Jangka pendek: iritasi pada mata, infeksi saluran pernapasan atas
Jangka panjang: asma, penurunan fungsi paru-paru, risiko kanker
Untuk ibu hamil: kelahiran prematur, berat badan bayi ketika lahir rendah, komplikasi asma
Ini yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas udara :
Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus atau kereta. Jika jarak tempuh tujuan Anda dekat, usahakan untuk berjalan kaki atau menggunakan sepeda.
Hindari Membakar Sampah
Membakar sampah dapat mengganggu kenyamanan lingkungan karena bahan-bahan yang dibakar dapat mengeluarkan zat berbahaya. Hal ini diatur dalam UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang menegaskan untuk masyarakat mengelola sampah dengan sistem dikumpulkan, dipilah, dan diolah.
Pastikan Servis Kendaraan Rutin
Kendaraan yang tidak dirawat secara rutin akan menimbulkan gas buang berlebih yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Pastikan untuk merawat kendaraan Anda secara rutin seperti mengganti oli dua bulan sekali atau pada catatan kilometer tertentu.
Gunakan Kendaraan Ramah Lingkungan
Asap knalpot dari kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab polusi udara di Indonesia. Maka dari itu, penggunaan kendaraan bertenaga listrik dapat menjadi salah satu solusinya.
Kurangi aktivitas dan berolahraga di luar ruangan ketika kualitas udara sedang memburuk. Jika ingin beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker yang memadai dengan filter udara yang baik. Pastikan kesehatan tubuh dengan rajin minum air putih, mengonsumsi makanan sehat dan vitamin untuk menjaga imunitas.
Dikutip dan diolah dari berbagai sumber